Lihat ! Bagaimana Gelombang Sinus dapat Membuat Air Jatuh Seperti Spiral

loading...

Air jatuh dengan pola lintasan tertentu, sebagai akubat dari gelombang suara. Aliran spiral terbentuk akibat interaksi aliran air dengan gelombang sinus dari suara dengan frekuensi tertentu

Video efek aliran air tangkapan sebuah kamera setelah diaplikasikan gelombang suara | courtesy: youtube

Pada suatu eksperimen sederhana, air dapat dibuat mengalir dalam aliran berbentuk spiral dengan memberkan frekuensi yang tepat. Namun, Efeknya tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, Oleh karena itu bagi yang ingin mencobanya di rumah harus manggunakan kamera dengan kemampuan shooting 24 frame per detik.

Air akan terlihat berbentuk spiral dengan aplikasi frekuensi suara 24 Hz. Efeknya aliran tersebut dapat diubah dengan mengubah frekuensi suara. Ketika frekuensi diset ke 23hz maka aliran air akan terlihat seperti bergerak mundur. Kemudian diset pada 25 Hz dan aliran akan muncul seolah-olah bergerak maju dalam gerakan lambat.

Penjesannya sederhana, ketika aliran air diaplikasikan dengan sebuah gelombang suara dengan frekuensi tertentu, maka pola aliran tersebut akan persis mengikuti bentuk gelombang suara tersebut dalam hal ini adalah gelombang sinus secara periodik. Perhatikan gambar di bawah ini ! Garis merah merupakan aliran air yang terjadi ketika dilihat dengan mata telanjang, terlihat seperti aliran kontinue biasa. Titik-titik hitam adalah titik yang ditangkap oleh kamera. Dengan mengatur frekuensi yang tepat dari gelombang suara maka akan diperoleh efek tertentu dari pandangan kamera.

Ilustrasi Gelombang Sinus Aliran Air | Courtesy: wikipedia

Ketika frekuensi speaker sama dengan frekuensi frame video (frame / detik) kamera sebenarnya menangkap frame yang sama dan dengan demikian bentuk air hasil tangkapan kamera tersebut akan sama. Ada bagian yang tidak dilangkap oleh kamera. Logikanya sama ketika kita melihat jarum detik jam, mata kita pejamkan terlebih dahulu, jika kita membuka mata setiap 60 detik sekali maka kita akan melihat seolah-olah jarum detik tersebut tidak bergerak. Jika kita membuka mata setiap 59 detik sekali, maka kita akan melihat seolah-olah jarum detik itu bergerak mundur. Dan sebaliknya, jika kita membuka mata setiap 61 detik sekali, maka jarum detik akan bergeraka maju dengan tempo yang lamban.

Ada yang berminat mencoba?

loading...

Tweet

Subscribe to receive free email updates: