loading...
Surat izin mengemudi atau SIM merupakan salah satu kelengkapan penting saat berkendara di jalan raya. Kepemilikan SIM bagi seseorang merupakan tanda bahwa orang tersebut memiliki lisensi untuk mengendarai varian kendaraan tertentu. Mengingat semakin banyaknya pengguna jalan dan sepadan dengan meningkatnya insiden berlalu lintas saat ini menyebabkan pihak berwenang menerapkan standar tinggi untuk pemegang SIM. Bagi teman-teman yang pernah mengurus pembuatan SIM sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, tentunya sangat memahami betapa sulitnya proses pembuatan SIM.
Ketidak kuasaan atau kemalasan untuk menghadapi dan mengikuti proses ujian membuat sebagian dari masyarakat rela merogoh kocek lebih dalam guna mendapatkan SIM dengan mudah tanpa harus bersusah-susah payah mengikuti prosedur baku. Adanya peluang besar untuk tidak lulus ujian yang mengakibatkan habisnya banyak waktu untuk mengulang membuat sebagian dari kita lebih memilih calo dari pada tertantang untuk ikut ujian SIM.
Sama seperti tax amnesty yang memberikan ampunan bagi para penunggak pajak dan harus membayar pajak sesuai dengan ketentuan setelah masa tax amnesty berakhir, Bagi teman-teman yang ingin memperpanjang SIM sebelum masa berlaku habis, maka dapat langsung diurus tanpa harus melewati ujian teori dan praktik, meskipun dahulu SIM-nya “Nembak”. Namun jika SIM tersebut telah mati, meskipun sehari, maka tiada ampun dan toleransi, harus mengikuti prosedur pembuatan ulang.
Berikut ini beberapa tips dari saya bagi teman-teman yang akan membuat SIM dari awal, khususnya SIM C atau lisensi untuk kendaraan bermotor. Oya, lokasi saya di Pontianak, jadi secara umum yang saya gambarkan di sini terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat. Semoga di daerah lain di Indonesia juga sama, atau paling tidak, tidak jauh berbeda.
Karena SIM saya mati sekitar satu minggu, maka saya diharuskan mengikuti prosedur pembuatan ulang SIM. Sebenarnya saya sudah wanti-wanti dari jauh hari kalau SIM saya akan habis dalam beberapa minggu, agar segera memperpanjang dan tidak harus ikut ujian.
Tapi memang sudah rezeki dan jalannya, saya keluar kota sehingga SIM saya lewat tanggal kadaluarsanya satu minggu lebih. Dan sayangnya saya tidak tau kalau perpanjang SIM dapat dilakukan di lain kota tempat kita berdomisili.
Mau tidak mau saya harus mengurus SIM dari awal, tentunya dengan melewati serangkaian prosedural yang dalam benak saya akan sangat lama, menjemukan, membosankan, melelahkan dan tentunya wasting time alias menghabiskan banyak waktu, yaahh meskipun saya tidak sibuk-sibuk amat, hanya sedikit sok sibuk, hehehe.
Mendengar nasihat dari orang-orang kalau mau mengurus SIM sebaiknya datang di awal waktu, karena yang antri untuk mengurus SIM sangat ramai. Sebisa mungkin datang seawal mungkin. Kalau perlu datang jam setengah tujuh pagi.
Pada hari yang telah saya rencanakan, karena satu dan lain hal akhirnya saya datang sekitar pukul 08.15. Terlalu siang saya pikir untuk datang jam segitu. Tapi apa mau dikata, yang penting datang saja dulu, siapa tau antrian tidak panjang. Kalau terlalu panjang antriannya ditinggal pulang saja dan datang lagi lebih awal besok. Oya, perlu teman-teman ketahui saat ini di Pontianak pengurusan SIM hanya dapat dilakukan di poltabes kota Pontianak, tidak ada lagi SIM keliling dengan menggunakan mobil, tidak ada lagi SIM corner di salah satu mall di kota Pontianak. Pelayanan pembuatan SIM kini dipusatkan di satu tempat, poltabes.
Gambar 1. Kepadatan Masyarakat di Poltabes ketika mengurus SIM |
Beruntungnya ketika saya tiba di poltabes, para aparat kepolisian di kantor tersebut sedang melaksanakan apel rutin. Dan banyak warga sipil yang mengunggu di luar pagar yang tentunya saya kira juga akan membuat SIM, sama seperti saya yang SIM-nya sudah mati. Mungkin mereka sudah datang dari pagi, namun karena ada apel, jadi terpaksa menunggu di luar hingga ape pagi selesai.
Beberapa saat kemudian, apel pagi selesai, gerbang dibuka, kamipun menderu masuk menuju ke loket informasi pembuatan SIM. Tidak jauh, hanya sekitar 50 m masuk ke dalam dari gerbang depan. Sesampainya di loket informasi ternyata banyak orang telah berada di loket tersebut. Sistem antrian menggunakan nomor yang diambil di meja informasi. Setelah mengetahui lokasi pengambilan nomor yang terletak di atas meja tinggi sisi luar, saya langsung mengambil nomor antrian. Beruntung sekali saya mendapat kan nomor 224 (beruntung atau tidak niihh?)
Gambar 2. Nomor Antrian 224 dalam pengurusan SIM |
Ternyata setiap harinya pelayanan SIM hanya melayani 400 nomor antrian plus beberapa puluh nomor tambahan. Saya beruntung dapat nomor 224, karena selang beberapa menit setelah saya mendapatkan antrian tersebut, nomor antrian telah habis. Banyak masyarakat yang tidak mendapatkan nomor antrian hingga harus dengan lapang dada pulang dan kembali lagi besok pagi lebih awal guna mendapatkan nomor antrian.
Meskipun mendapatkan nomor antrian besar, saya tidak perlu menunggu lama untuk dipanggil. Loket informasi hanyalah loket konfirmasi layanan apa yang dikehendaki oleh masyarakat, apakah itu pembuatan SIM C, SIM A, perpanjangan atau pengambilan SIM jika telah lulus semua ujiannya dan pembayaran. Dari loket informasi ini selanjutnya kita diarahkan untuk mengisi formulir, menyerahkan formulir tersebut ke loket selanjutnya, atau ke loket pembayaran dan pengambilan SIM bagi yang telah lulus.
Pemanggilan nomor antrian juga dilakukan dengan rentang 5 atau 10 orang. Dengan kata lain, setiap pemanggilan terdiri dari 5 -10 orang, nomor 1 sampai 10, selanjutnya 11 sampai 20 dan seterusnya.
Untuk masyarakat dengan kondisi SIM yang telah mati, tidak ada ampun dan toleransi, harus membuat ulang, membuat SIM baru seperti orang yang belum pernah mendapatkan SIM sama sekali. Bagi yang SIM-nya masih berlaku atau belum kadaluarsa, maka proses yang dilalui akan lebih singkat dengan meniadakan ujian teori dan praktik.
Setelah dari loket informasi, kita diarahkan untuk mengisi formulir. Kita dapat dengan cepat memotong antrian jika kita cepat dalam mengisi formulir tersebut. Saya sendiri dengan sigap mengisi formulir dengan segera dan begitu selesai langsung menumpukkannya di meja loket dua. Hasilnya saya mendapatkan nomor antrian 115. Jangan lupa untuk membubuhkan sidik jari pada bagian akhir formulir.
Gambar 3. Nomor antrian 115 di loket satu pengurusan SIM |
Loket dua merupakan tempat untuk verifikasi data. Segala sesuatu data yang belum lengkap dan jelas akan dilengkapi dan dijelaskan di sini. Dari loket dua kita akan diarahkan ke loket tiga untuk berfoto dan rekam sidik jari. Di loket tiga hampir tidak ada antrian karena proses pemotretan dan pengambilan sidik jari berlangsung cepat.
Tahap selanjutnya adalah tahap yang krusial, yakni ujian teori. Dalam satu sesi ujian teori terdiri atas sekitar dua puluh orang atau sesuai kapasitas komputer di masing-masing poltabes. Ujian berlangsung selama 15 menit dengan 30 soal yang harus dijawab. Sebelum mengerjakan soal ujian, biasanya didahului dengan beberapa pertanyaan survey dari pihak lantas kepolisian.
Pada dasarnya soal-soal ujian teori tersebut tidaklah sulit. Namun dengan waktu yang singkat, sekitar setengah menit untuk setiap soalnya, bahasa soal yang agak membingungkan dan sulit difahami membuat kita terkadang gugup dan tidak konsentrasi dalam menjawab soal tersebut. Kuncinya adalah konsentrasi dan tenang. Fahami soal dan pilihan jawabannya. Kita akan dinyatakan lulus ujian jika mampu menjawab dengan benar paling sedikit 21 soal. Jika kita tidak lulus maka kita harus mengulang ujian paling cepat satu minggu kemudian. Dan pada akhirnya saya lulus ujian teori.
Gambar 4. Tanda lulus ujian teori |
Setelah mendapatkan tanda cap kelulusan ujian teori, kita diarahkan ke loket 4 guna mendaftar ujian praktik. Ujian praktik juga dilaksanakan pada hari yang sama. Ujian praktik terdiri atas dua tipe lintasan, lintasan dua buah lingkaran membentuk angka delapan dan lintasan zigzag. Litasan ini dirancang dengan tingkat kesulitan tinggi. Untuk lintasan melingkar angka delapan masing-masing lingkaran memiliki diameter sekitar 3 m dengan tiang berjarak sekitar setengah meter di tepi-tepinya. Sedangkan lintasan zigzag adalah berupa jalan sempit dengan belokan hampir 90 derajat, tentunya dengan tiang di setiap belokan.
Kita dinyatakan lulus jika berhasil melewati dua rintangan ini tanpa menjatuhkan kaki dan tanpa menyenggol tiang. Jika menyenggol tiang atau menurunkan kaki, maka tiada ampun, kita harus mengulang ujian praktik paling cepat minggu depan.
Ada seorang rekan yang telah mengikuti ujian ini selama tiga bulan, dan belum berhasil lulus. Untuk ujian teori, rekan tersebut lulus setelah mencoba tiga kali. Sedangkan ujian praktik juga telah dilakukan tiga kali, namun masih gagal. Ia harus kembali lagi minggu depan untuk mencoba peruntungannya.
Tidak hanya sampai di sini, ujian praktik yang terakhir adalah tata tertib di jalan raya. Setelah kita melewati lintasan melingkar angka delapan dan zigzag, kita akan dinilai ketika di jalan raya. Petugas akan menginstruksikan jalur mana yang akan kita lewati, dan pada saat itulah ia menilai kita bagaimana kita berkendara di jalan raya. Di jalur mana kita berkendara, bagaimana kita berbelok, menghidupkan lampu tanda belok atau tidak dan lain sebagainya.
Alhamdulillah saya lolos ujian praktik. Dengan kata lain, mulai dari proses pendaftaran hingga ujian praktik saya selesaikan dalam satu hari. Bahkan sebelum makan siang sudah selesai. Tinggal mengambil SIM yang telah dicetak pada esok hari tentunya setelah membayar biaya administrasi.
Gambar 5. Tanda lulus ujian praktek |
Beberapa tips yang dapat saya berikan untuk ujian praktik di sini di antaranya adalah, gunakan motor milik sendiri, baik itu manual maupun matic, kalau saya lebih cendrung menggunakan motor manual karena dapat mengatur gigi dengan mudah. Start menggunakan gigi dua dan jalan normal dengan gigi tiga. Jangan memulai dengan gigi satu karena akselerasi motor terlalu cepat sehingga relatif sulit dikendalikan di area ujian. Jangan menggunakan motor kopling atau motor besar, gunakan motor bebek saja. Latihan dahulu sebelum memulai ujian. Biasanya ada masa tunggu sebelum ujian praktik. Manfaatkan waktu tersebut untuk latihan. Jangan gugup atau gerogi. Dan yang terakhir adalah berdoa.
loading...
0 Response to "Tips dan Trik lulus ujian Surat Izin Mengemudi tipe C (SIM C)"
Posting Komentar