loading...
Peristiwa gerhana matahari merupakan salah satu peristiwa alam yang paling menakjubkan, Kesempatan untuk melihat fenomena alam ini secara langsung menjadi hal sangat sulit untuk dilewatkan. Para astronom dan dokter mata memperingatkan bahwa ketidak tahuan akan behaya yang mengintai dari kegiatan melihat gerhana matahari secara langsung dengan mata telanjang dapat menyebabkan kerusakan buta permanen. Ini peringatan yang serius, tapi ada satu masa di mana mata kita akan aman melihat gerhana matahari, yakni ketika kita melihat tepat pada saat gerhana total dan selanjutnya segera memalingkan penglihatan ketika tepat matahari akan muncul.
Bahaya sinar matahari
matahari pada dasarnya merupakan suatu sistem super besar dengan ledakan termonuklir secara terus menerus, dan secara alamiah manusia tidak mampu untuk menatap matahari secara langsung. Ultraviolet adalah salah satu sinar matahari yang dapat menyebabkan sejumlah gangguan mata, menurut Cleveland Clinic, termasuk macular degeneration, solar retinitis dan distrofi kornea. Selain itu, efeknya bersifat kumulatif, sehingga melihat matahari dua kali menyebabkan kerusakan mata dua kali lebih buruk, meskipun jika kita melihat matahari tersebut pada hari yang berbeda.
Bahaya melihat gerhana
Melihat matahari selama gerhana ternyata lebih berbahaya daripada melihat sinar matahari dalam keadaan biasa. Kegelapan yang menyertai gerhana dapat membuat mata cendrung untuk terbuka secara alami, terbukanya mata meningkatkan potensi jumlah radiasi sinar ultraviolet yang masuk dan mengenai retina dan memperbesar kemungkinan kerusakan mata. Bahkan mata manusia dapat mengalami kerusakan meskipun hanya sedikit bagian dari matahari yang terlihat. Kornea memfokuskan sinar matahari pada retina hingga retina hangus, karena retina tidak memiliki reseptor syaraf rasa sakit, kita tidak akan tahu kalau telah terjadi kerusakan hingga pada akhirnya tidak dapat melihat permanen.
Cara aman untuk melihat gerhana matahari
Jika ingin melihat langsung gerhana matahari, mata kita membutuhkan perlindungan dari paparan sinar UV, perlindungan yang tidak diperoleh dari kacamata konvensional, perlindungan juga tidak dapat diperoleh dari kaca buram atau berwarna. Mata kita membutuhkan perlindungan dari kaca mata tukang las nomor 14 yang biasa digunakan pada industri logam atau kaca mata yang lebih tinggi dari itu. Jika memngkinkan, gunakanlah kaca mata yang didesain khusus untuk melihat gerhana. Sebuah proyektor sederhana yang terdiri dari dua lembar karton, salah satunya dengan lubang jarum juga memungkinkan untuk digunakan dalam melihat gerhana. Lubang jarum memproyeksikan gambar matahari ke bagian lain dari kardus.
Menurut astronom Mitzi Adams, ada suatu saat ketika mata kita dapat dengan aman melihat sekilas atau melirik matahari ketika gerhana, adalah pada saat gerhana total, ketika bulatan piringan matahari benar-benar tertutupi oleh bulan. Kita tidak akan dapat mengamati korona secara rinci, karena kita harus memalingkan pandangan segera pada saat matahari mulai terlihat. Lensa fotografi atau teleskop menfokuskan sinar pada sisi pengamatan sehingga intensitas sinar matahari menjadi lebih tinggi, dengan demikian kita tidak boleh melihat melalui teleskop atau lensa kamera tanpa menggunakan filter.
Bahaya sinar matahari
matahari pada dasarnya merupakan suatu sistem super besar dengan ledakan termonuklir secara terus menerus, dan secara alamiah manusia tidak mampu untuk menatap matahari secara langsung. Ultraviolet adalah salah satu sinar matahari yang dapat menyebabkan sejumlah gangguan mata, menurut Cleveland Clinic, termasuk macular degeneration, solar retinitis dan distrofi kornea. Selain itu, efeknya bersifat kumulatif, sehingga melihat matahari dua kali menyebabkan kerusakan mata dua kali lebih buruk, meskipun jika kita melihat matahari tersebut pada hari yang berbeda.
Bahaya melihat gerhana
Melihat matahari selama gerhana ternyata lebih berbahaya daripada melihat sinar matahari dalam keadaan biasa. Kegelapan yang menyertai gerhana dapat membuat mata cendrung untuk terbuka secara alami, terbukanya mata meningkatkan potensi jumlah radiasi sinar ultraviolet yang masuk dan mengenai retina dan memperbesar kemungkinan kerusakan mata. Bahkan mata manusia dapat mengalami kerusakan meskipun hanya sedikit bagian dari matahari yang terlihat. Kornea memfokuskan sinar matahari pada retina hingga retina hangus, karena retina tidak memiliki reseptor syaraf rasa sakit, kita tidak akan tahu kalau telah terjadi kerusakan hingga pada akhirnya tidak dapat melihat permanen.
Cara aman untuk melihat gerhana matahari
Jika ingin melihat langsung gerhana matahari, mata kita membutuhkan perlindungan dari paparan sinar UV, perlindungan yang tidak diperoleh dari kacamata konvensional, perlindungan juga tidak dapat diperoleh dari kaca buram atau berwarna. Mata kita membutuhkan perlindungan dari kaca mata tukang las nomor 14 yang biasa digunakan pada industri logam atau kaca mata yang lebih tinggi dari itu. Jika memngkinkan, gunakanlah kaca mata yang didesain khusus untuk melihat gerhana. Sebuah proyektor sederhana yang terdiri dari dua lembar karton, salah satunya dengan lubang jarum juga memungkinkan untuk digunakan dalam melihat gerhana. Lubang jarum memproyeksikan gambar matahari ke bagian lain dari kardus.
Menurut astronom Mitzi Adams, ada suatu saat ketika mata kita dapat dengan aman melihat sekilas atau melirik matahari ketika gerhana, adalah pada saat gerhana total, ketika bulatan piringan matahari benar-benar tertutupi oleh bulan. Kita tidak akan dapat mengamati korona secara rinci, karena kita harus memalingkan pandangan segera pada saat matahari mulai terlihat. Lensa fotografi atau teleskop menfokuskan sinar pada sisi pengamatan sehingga intensitas sinar matahari menjadi lebih tinggi, dengan demikian kita tidak boleh melihat melalui teleskop atau lensa kamera tanpa menggunakan filter.
loading...
0 Response to "Mengapa Kita Tidak Boleh Melihat Gerhana Matahari Langsung dengan Mata tanpa Filter"
Posting Komentar