5 Hal yang Harus Diketahui tentang Virus Zika

loading...
Virus Zika, merupakan virus yang menyebabkan kelainana syaraf pada bayi, belum ada vaksi atau obat untuk melawan virus ini.





Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan kemunculan virus baru yang mendorong dunia untuk memberikan perhatian lebih karena menyebabkan kelainan sistem syaraf pada bayi yang baru lahir serta penyebaran virus yang sangat cepat ke seluruh dunia. Virus tersebut dikenal dengan nama Zika.

Virus zika diketahui disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti yang terkenal agresif. Hingga saat ini, diketahui virus zika telah tersebar ke lebih dari 24 negara. Pusat Pencegahan dan pengobatan penyakit USA telah memberikan peringatan kepada khususnya wanita hamil untuk waspada jika bepergian ke area-area tersebut. Dinas kesehatan di negara-negara yang telah terjangkiti virus zika juga memberikan anjuran kepada para wanita agar tidak hamil terlebih dahulu hingga dua tahun ke depan. Departemen pertahanan AS juga telah menyediakan sukarelawan untuk merelokasi wanita hamil yang menetap di daerah tersebut.

Berikut ini 5 hal yang harus diketahui tentang Zika:

1. Apa itu Zika dan mengapa masalah virus ini begitu serius?

Virus zika tergolong dalam flavivirus, suatu virus yang masih satu famili dengan demam kuning, west nile, chikungunya dan demam berdarah. Namun tidak seperti virus lainnya, virus zika belum memiliki vaksin atau obat untuk mengobati pasien yang terinfeksi. Zika menjadi perhatian dunia karena zika diduga kuat memiliki keterkaitan dengan mikrosepali, yakni kelainan syaraf yang dialamai oleh bayi baru lahir dengan ciri kepala berukuran kecil. Pasien tersebut dapat menjadi lebih parah dari waktu ke waktu hingga berujung pada kematian. Sejak November 2015, Brazil telah menemukan 4180 kasus mikrosefali pada bayi baru lahir di mana ibunya terinfeksi virus zika selama masa kehamilan. Perlu diketahui, hanya ditemukan 46 kasus serupa pada tahun 2014 di mana 51 di antaranya meninggal dunia. 

Negara amerika latin yang lain saat ini juga telah menghadapi kasus serupa pada bayi baru lahir. Seorang bayi di Hawaii AS dikabarkan lahir dengan kondisi mikrosefali setelah ibunya kembali dari Brazil pada masa kehamilan. Selain itu, ditemukan juga wabah sindrom Guillain-Barre dalam jumlah kecil, suatu kelaianan autoimun langka yang dapat menyebabkan kelumpuhan, diduga kuat juga terkait denga virus zika.

2. Bagaimana Zika Menyebar?

Virus ini dapat berpindah melalui perantara nyamuk aedes aegypti. Nyamuk aedes aegypti menggigit orang yang positif mengidap virus zika, untuk selanjutnya menyebar melalui gigitan ke orang lain. Orang ini akan menjadi carier atau pembawa seiring dengan munculnya gejala-gejala. Pada kebanyakan manusia, gejala-gejala yang muncul relatif ringan di antaranya adalah demam, sakit kepala, ruam atau bintik-bintik merah pada kulit dan mata merah. Faktanya, 80 % penderita tidak mengetahui kalau mereka mengidap virus tersebut. 

 Nyamuk Aedes Aegypti, nyamuk agresif sebagai salah satu carier atau pembawa virus zika | Courtesy: thebreakingtimes.com

Hal ini harus diwaspadai lebih oleh wanita hamil, karena virus zika diketahui mengalir melalui cairan amniotik atau ketuban. Selain itu, virus ini juga ditemukan di air susu ibu. Namun hingga saat ini belum ada laporan penularan virus melalui penyusuan. Hingga saat ini hanya dua kasus penemuan virus zika yang berkaitan dengan sex. Pada tahun 2013, zika ditemukan di dalam sperma dan urin seorang laki-laki dari Tahiti berusia 44 tahun meskipun virus tersebut tidak ditemukan dalam sampel darahnya.

3. Di mana virus zika sekarang banyak ditemukan?

Saat ini virus zika banyak ditemukan di Barbados, Bolivia, Brazil, Cape Verde, Kolombia, Republik Dominika, Equador, El Salvador, French Guiana, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Meksiko, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname, Samoa, Kelpulauan Virgin dan Venezuela. Zika juga sudah mulai memasuki AS dibawa oleh orang-orang yang kembali dari negara-negara di atas. Di AS sendiri, nyamuk aedes albopictus dan aedes aegypti menjadi tersangka utama penyebar virus zika. 

 Negara-negara tempat di mana kasus virus zika banyak ditemukan | Courtesy: CNN




Jika memang benar nyamuk-nyamuk tersebut menjadi penyebar utama virus zika, maka berdasarkan sebuah penelitian menyatakan bahwa 63 % penduduk AS hidup di daerah di mana nyamuk akan menyebar selama musim panas dan sekitar 7 % penduduk AS hidup di daerah di mana nyamuk tidak akan mati pada musim dingin, sehingga akan rentan terjangkiti sepanjang tahun.

4. Apa yang harus dilakukan untuk mecegah zika?

Dengan belum adanya vaksin atau obat zika, satu-satunya cara agar tidak terjangkit virus zika adalah dengan mengindari bepergian ke daerah-daerah aktif zika. Jika memang harus pergi ke negara-negara tersebut, maka hendaklah menggunakan lotion anti nyamuk, menggunakan cenala dan baju panjang untuk menghindari gigitan nyamuk, tidur di ruangan be AC dan lain sebagainya. Orang yang telah terjangkiti zika hendaknya mencegah penularan virus zika ke orang lan dengan cara menghindari gigitan nyamuk pada minggu pertama gejala.

5. Apa yang harus dilakukan untuk menghentikan zika?

Para ilmuan sedang berusaha keras untuk menemukan vaksin zika ini. Hingga usaha ini membuahkan hasil, maka perlu dilakukan upaya-upaya konvensional pembasmian nyamuk seperti penyebaran pertisida, penyemprotan, mengeringkan atau membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang perkembang biakan nyamuk dan lain sebagainya.

 Fluorescent pada larva aedes aegypti OX513A | Courtesy: oxitec



Pencegahan lain yang dilakukan adalah OX513A, merupakan modifikasi DNA nyamuk aedes aegypti jantan, nyamuk modifikasi tersebut dijuluki sebagai nyamuk mutan atau nyamuk robo-frankenstein. Dikembangkan oleh Oxitec, sebuah perusahaan Inggris, OX513A dirancang untuk mencegah penyebaran zika melaui rekayasa genetika yang membuat keturunannya mati. Karena nyamuk betina hanya kawin sekali, maka secara teoritis hal ini akan memperlambat pertumbuhan populasi nyamuk. Di dalam OX513A terdapat penanda floresen sehingga keberadaannya dapat dilacak. Metode modifikasi DNA ini cukup berhasil ketika diuji cobakan pada tahun 2011 di Brazil. Berdasarkan informasi dari Oxitec, lebih dari 99 % populasi target berhasil dimusnahkan.

Source: CNN
loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "5 Hal yang Harus Diketahui tentang Virus Zika"

Posting Komentar